5 Alasan Untuk Memulai Hidup Minimalis

Bukan sekedar mengikuti trend hidup minimalis yang berkembang saat ini di lingkungan masyarakat, namun saya melihat banyak keuntungan ketika menerapkan gaya hidup yang sederhana.

Berikut ini adalah alasan saya menerapkan gaya hidup minimalis dan sederhana. Urip sak madyane.

1. Alasan Spiritual

Memulai Minimalisme merupakan salah satu bentuk pertobatan saya sebagai orang beriman. Saya jadi berkomunikasi lebih intens dengan Tuhan melalui doa – doa. Saya menyadari bahwa pada akhirnya semua barang – barang duniawi yang kita kumpulkan selama hidup ini, tidak akan dibawa mati. Allah juga tidak memandang umatnya dari penampilannya atau seberapa besar rumahnya.

Dengan menghilangkan posesi terhadap barang – barang yang tidak kita butuhkan, kita bisa memberikan kontribusi kepada sesama dan komunitas yang lebih membutuhkan. Dan bagi saya, itu mencukupi kebutuhan spiritual saya.

2. Alasan Finansial

Saya yakin setiap ibu yang ada di Indonesia, ingin keuangan keluarganya aman dan tidak kocar kacir. Bebas hutang dan tidak pusing mikirin besok belanja apa dengan uang segini rupiah.

Sejak tahun 2017, saya dan suami sudah bebas hutang. Hutang kami hanya ada 2 macam : KPR dan KKB. Saya tidak punya hutang kartu kredit maupun hutang ke rentenir ataupun pinjaman online. Bagi saya hutang macam itu adalah tidak sehat.

Dengan hidup sederhana, saya dan suami bisa melunasi KPR dan KKB dalam waktu yang singkat. Sehingga kami bisa bebas cicilan dan bisa menentukan tujuan keuangan selanjutnya.

Saat ini fokus kami adalah untuk dana pendidikan anak dan dana pensiun.

3. Alasan Lingkungan

Dengan hidup yang lebih sederhana, saya jadi lebih berkesadaran dalam konsumsi. Baik konsumsi makanan, pakaian maupun kebutuhan rumah tangga. Dengan memperbaiki pola konsumsi yang tidak berlebihan, maka kita juga mereduksi sampah.

Saya concern sekali dengan masa depan anak saya nantinya. Apakah dia masih bisa mendapatkan air bersih?

4. Alasan Kesehatan

Memiliki sedikit barang di dalam rumah, membuat rumah jadi terasa lebih lapang dan bersih. Hal ini dapat memperbaiki sirkulasi udara dan sinar matahari bebas masuk ke dalam rumah. Rumah yang berantakan dan terlalu banyak barang, cenderung menyimpan debu juga. Saya alergi debu dan ternyata anak saya pun juga alergi, maka rumah yang bersih itu wajib.

Posesi terhadap barang dan hal – hal diluar kemampuan kita, juga akan membuat diri kita menjadi stress. Stress bisa bikin sakit loh. Jadi, decuttering hal – hal yang tidak penting itu juga diperlukan. Misal : teman yang toxic? hmm..

5. Alasan Keamanan

Pertama, saya tinggal di Indonesia yang mempunyai potensi bencana alam yang cukup besar. Gempa bumi, banjir, gunung berapi. Jika, amit – amit, tertimpa bencana seperti ini, barang – barang posesi yg kita miliki ini, pada akhirnya tidak berarti apa – apa. Terlalu banyak barang dirumah, juga beresiko tertimpa kalo terjadi gempa kan?

Kedua, gemerlap duniawi itu mengundang niat jahat orang. Better save then sorry kan? Untuk apa kita berlomba – lomba menampilkan logo dibaju dan tas kita? Status sosial? Fine. Kemampuan finansial? Ok. Tapi ingat, keselamatan diri kita dan keluarga juga penting.

Nah, itu tadi alasan saya untuk menerapkan hidup minimalis dan sederhana.

Semoga memberikan inspirasi ya …

Cheers!

Back to Top