Apakah Minimalism Memperbaiki Lingkungan Hidup ?

Hi!

Saya masih work from home nih. Sampai pada waktu yang akan ditentukan kemudian oleh perusahaan. Kasus Covid19 makin meningkat setiap hari. Sementara bencana alam terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Semakin prihatin dengan kondisi alam semesta saat ini.

Membahas alam semesta, apakah gaya hidup minimalis dapat membantu memperbaiki lingkungan hidup? Menurut saya ada beberapa hal dari gaya hidup minimalis yang berdampak baik pada lingkungan. Salah satunya adalah tentang kesadaran dalam konsumsi. Konsumsi makanan maupun pembelian produk/barang.

Berikut beberapa alasan atau faktor pendukung, mengapa minimalisme bisa membantu menjaga dan memperbaiki lingkungan hidup.

  1. Memiliki Sedikit Barang

Tentu saja, ketika menerapkan minimalisme dalam kehidupan, maka seorang minimalis hanya akan memiliki barang yang dibutuhkan saja dan memberikan nilai dalam kegiatannya. Sehingga tidak ada barang yang tidak digunakan atau bahkan dibuang begitu saja.

2. Membeli Dengan Cermat

Cermat artinya teliti dan seksama. Biasanya seorang minimalis akan melakukan riset dan perbandingan sebelum melakukan pembelian sebuah barang. Saya pun begitu. Membeli baju dan sepatu pun saya melalui riset. Berapa kali baju itu akan saya pakai? Apakah akan saya pakai sampai rusak? Bahkan saya hitung cost per use nya hehe.. Masih banyak barang – barang di rumah saya yang saya beli dengan melalui riset lebih dulu. Terutama barang elektronik yang harganya lumayan mahal. Btw, riset juga membantu kita menentukan jadi beli barang itu atau tidak. Bahkan bisa jadi kelamaan riset bikin lupa mau beli. Nah, kalau sudah lupa, artinya gak butuh – butuh banget kan?

3. Membuat Rencana

Biasanya, seorang minimalis membuat rencana dalam kegiatan sehari – hari supaya tetap produktif. Hal ini juga mencegah terjadinya impulse buying gara – gara bengong lalu browsing barang – barang lucu hehehe.. Kalau saya, seperti kebanyakan ibu, saya membuat rencana menu harian/mingguan untuk keluarga. Rencana menu ini membantu saya dalam berbelanja bahan makanan sesuai yang akan dimasak, sehingga tidak akan ada makanan/sayuran sisa di kulkas yang berujung busuk.

Masih banyak lagi rencana kegiatan yang bisa dilakukan oleh seorang minimalis dalam rangka menjaga lingkungan hidup. Misal : rencana piknik dengan membawa bekal sendiri. Rencana keluar rumah dan jajan take away lalu bawa rantang makan sendiri (oh so emak – emak lyfe :D)

4. Membuang Sedikit Sampah

Tentu saja, dengan konsumsi cukup dan tidak berlebihan, maka sampah yang dihasilkan pun akan lebih sedikit. Baik untuk lingkungan kan? Menurut saya, langkah yang tepat untuk mengurangi sampah adalah Refuse (menolak) barang atau hal yang tidak kita butuhkan. Sementara Recycle adalah langkah paling akhir yang bisa meringankan beban alam.

5. Mempertimbangkan Barang Secondhand / Preloved

Sudah pernah beli barang preloved? Saya termasuk orang yang suka membeli barang preloved. Mobil saya juga preloved alias second. Ada beberapa barang di rumah yang saya beli secondhand dengan harga yang sangat murah tentunya. Tidak selamanya barang preloved itu jelek lho, hanya butuh ketelitian dan kesabaran untuk mencari hehe… Justru dengan kita pakai kembali si barang itu jadi bernilai dan tentu saja, bisa mengurangi sampah donk.

Perlu dipahami, bahwa tidak semua orang yang menjalani gaya hidup minimalisme juga menjalani hidup tanpa sampah / zero waste. Saya sendiri masih membeli barang dengan kemasan plastik, apalagi sekarang lagi masa pandemi. Plastik menjadi sarana penting untuk menjaga ke-higienis-an produk. Karena untuk menghindari keluar rumah, saya jadi terpaksa belanja online. Tapi, tentu saja, konsumsi yang sadar tetap membantu kok.

Nah, itu tadi beberapa faktor dari gaya hidup minimalis yang mendukung perbaikan lingkungan hidup.

Baby steps are better than no steps at all

Semoga memberikan inspirasi yaa …

Cheers!!

Back to Top