Minimalist Self Love

Hi!

Bekerja dari rumah membuat rutinitas harian menjadi berubah, dengan pace lebih slow. Saya tidak perlu bersiap pagi – pagi untuk berangkat ke kantor, saya tidak perlu menghadapi lalu lintas yang ramai.

Perubahan rutinitas ini saya manfaatkan untuk self love. Mencintai dan menghargai diri saya sendiri. Karena saya percaya, ibu yang bahagia dapat mendidik dan membesarkan anak yang bahagia pula.

Sebagai minimalist newbie, saya menemukan bahwa, self love tidak harus mengeluarkan sejumlah uang. Ya dulu sebelum pandemi, self love saya adalah perawatan di spa, tapi sekarang kan sedang pandemi, jadi menahan diri (dan dompet) untuk tidak ke tempat spa.

Self love bagi saya seharusnya memberikan nutrisi (nourish) bagi diri saya. Nutrisi untuk kesehatan spiritual, mental dan fisik. Kombinasi ketiga elemen tersebut, jika seimbang, dapat memberikan efek bahagia.

Saya belajar bahwa memberikan reward berupa barang sebagai self love, tidak memberikan kepuasan yang bertahan lama. Misalnya membeli tas branded atau sepatu. Justru itu menambah rasa haus akan barang – barang yang lainnya.

Berikut beberapa cara saya melakukan self love, sebagai seorang minimalis, yang membutuhkan biaya minimalis pula.

1. Be Romantic or Fun

Sekarang semakin banyak platform digital yang memberikan kita kemudahan nonton serial atau film melalui TV dan handphone. Contohnya Netflix, Disney+, Amazon Prime, GoPlay.. ya banyaklah. Termasuk Youtube mungkin ya?

Saya suka nonton film. Namun sejak punya anak, saya sudah jarang bahkan mungkin hampir tidak pernah ke bioskop.

Menonton film atau serial favorit adalah salah satu self love bagi saya. Saya melakukannya ketika Lukas tidur, jadi saya bisa nonton serial favorit tanpa gangguan. Tema serial yang jadi favorit adalah kedokteran forensik. Namun terkadang saya juga suka nonton drama korea juga hihi.. Hyun Bin dan Gong Yoo my love..

2. Coba Hal Baru

Surprisingly, sejak WFH saya jadi bisa memasak menu baru 🙂 Karena saya punya banyak waktu dirumah, jadi seneng banget bisa menguasai dapur, mencoba resep – resep baru yang bahkan tidak pernah ada di dalam list harian saya. Hal baru lain yang saya lakukan untuk self love adalah membuat channel Youtube. Saya ingin mewartakan kabar suka cita tentang minimalisme kepada orang lain.

Mencoba hal baru dapat meningkatkan rasa percaya diri seseorang. Hal – hal yang mungkin pernah terlintas dipikiran, namun belum sempat melakukannya, misalnya berkebun, belajar musik, atau mencoba melukis. Efek yang ditimbulkan ketika kita bisa melalui hal baru itu adalah bahwa kita ternyata bisa melewati limit yang tanpa sadar kita bangun sendiri, dan membatasi potensi dalam diri kita. sebaliknya jika gagal, kita juga belajar bahwa setiap proses belajar itu ada failure-nya. Don’t push your self to hard. Coba hal baru lainnya.

3. Nourish Your Body

Self love untuk tubuh kita adalah nutrisi yang baik. Pace rutinitas yang melambat ketika WFH, membuat saya menjadi lebih berkesadaran dalam pola konsumsi makanan. Faktor utamanya adalah ya karena saya memasak sendiri makanan untuk keluarga saya. Saya membuat susunan menu makanan keluarga yang sehat. Sehingga gizi keluarga terpenuhi. Tidak perlu membeli bahan makanan yang fancy seperti sayuran dan buah organik. Beli sayuran lokal di tukang sayur juga baik. Tergantung bagaimana cara kita mengolahnya.

Nutrisi yang baik membuat badan kita sehat lebih lama dan diharapkan memperpanjang usia kita pula. Karena kalau sudah terlanjur sakit, selain biayanya mahal, kita juga menjadi tidak berdaya untuk melakukan kegiatan harian.

4. Nourish Your Mind

Baca buku bagus. Ini self love buat saya. Sejak kecil saya suka membaca, bapak saya selalu mengajak saya ke toko buku paling tidak sebulan sekali dan membelikan buku yang saya pilih. Bahkan saya sempat menyimpan buku-buku saya di rak yang lumayan besar, sampai akhirnya saya rela melepas mereka untuk didonasikan.

Buku selalu berhasil membawa saya ke dalam imajinasi, terutama buku fiksi. Buku juga yang membuat saya menyukai menulis. Sekarang saya membaca buku dalam bentuk e-book, lebih simple, walaupun romantisme memegang buku dan mencium aroma kertas jadi hilang, namun tetap yang saya cari adalah ilmu dan imajinasinya.

Saat ini saya sedang menyukai buku tentang minimalisme dan parenting. Kalau ada waktu silahkan lihat video di channel saya tentang buku favorit inspirasi minimalisme.

Sebetulnya saya juga menyukai audiobook, karena saya bisa melakukan pekerjaan lain sambil dibacain buku. Atau podcast! Saya juga suka podcast.

5. Move Your Muscle

Penelitian menunjukkan (dan karena saya lulusan Biologi) bahwa olahraga dapat membuat diri kita bahagia. Karena ketika kita olahraga, tubuh kita menghasilkan hormon endorfin alias hormon bahagia. That’s why kalau kita perhatikan, olahraga membuat wajah kita glowing meskipun keringat bercucuran.

Otot tubuh kita diciptakan untuk bergerak aktif, jadi jangan dimanja atau diistirahatkan terlalu sering. Menggerakkan tubuh itu sederhana, mencuci baju, mengepel lantai, mencuci mobil atau motor. Simple kan? Olahraga jelas memuat badan sehat, imunitas meningkat dan bonusnya berat badan stabil atau turun dan kulit glowing.

6. Be Part of Community

Mengikuti komunitas membantu saya keluar dari lingkar pertemanan yang statis, yaitu pergaulan kantor. Yang saat pandemi ini jelas saya tidak banyak menghabiskan waktu bersama orang – orang di kantor.

Sejak bekerja dari rumah, saya jadi punya kesempatan untuk mengikuti berbagai macam komunitas secara online, salah satu yang saya ikuti sekarang adalah Kelas Berbenah. Dari kelas ini saya bertemu banyak teman baru yang mempunyai value hampir sama dengan saya yaitu minimalisme. Saya belajar banyak dari teman – teman baru ini bahwa hidup itu sederhana. Mereka memberikan insight tentang hal – hal yang tidak pernah saya ketahui dan membuat saya menjadi ‘kaya’ akan pengetahuan.

7. Hobby

Selain membaca, saya juga suka musik. Bapak saya seorang musisi! bagaimana mungkin saya tidak suka musik. Saya mempelajari bermain gitar dan piano, bahkan saya dulu juga anggota band sekolah.

Sekarang saya sudah jarang main musik, namun saya masih menyukai musik dan lagu bagus. Jadi, mendengarkan musik masih menjadi salah satu self love untuk saya.

Menjadi minimalist membuat saya menjadi lebih sederhana dalam menentukan mana yang paling tahan lama memberikan kepuasan, bukan tas baru, bukan sepatu telapak merah dan bukan donat dengan selai manis. Namun lebih kepada kepuasan batin yang akan membuat saya menjadi the better version of me.

Dan perlahan, saya menyukai pace lambat ini, slow living, dan mulai berpikir meninggalkan pekerjaan 9 to 5 ..

Semoga memberikan inspirasi yaa…

Cheers ^^

Back to Top