Meal Plan 101 : Manfaat, Tips dan Trik Sederhana

Hi!

Minggu ini saya dan pak suami sudah mulai Work From Office lagi. Puji Tuhan kasus Covid-19 di Jakarta mulai berkurang, meskipun belum zero case, tapi tetap aja lho, jalanan udah macet hehe..

Karena sudah mulai WFO, maka saya dan suami pasti akan membawa bekal makan siang. Sebetulnya, bekal makan siang tidak perlu yang fancy atau super komplit selayaknya di rumah, tapi tetap harus direncanakan supaya tidak bosan. Sebagai juru masak di rumah, saya mempunyai beberapa tips dan trik sederhana dalam kaitannya merencanakan menu makanan keluarga.

Sebelumnya, saya mau sharing beberapa manfaat membuat rencana menu mingguan atau ‘meal plan’ yang sudah saya rasakan.

1. Hemat Energi, Waktu dan Uang

Oh ini dia yang saya sukai dari ‘meal plan’. Saya membuat menu sesuai budget, membelanjakan bahan makanan sesuai menu, mempersiapkan bahannya di dalam box – box lalu tinggal cemplung – cemplung ke panci atau wajan. Super kan?

2. Tidak akan ada sisa makanan / food waste

Dengan merencanakan menu mingguan, kita juga mengurangi adanya makanan yang tersisa atau left over (kecuali untuk sayur lodeh, semakin sering dihangatkan, semakin uwenak.. nyam), karena memasak sesuai porsi anggota keluarga. Sehingga sampah sisa makanan dapat direduksi juga.

3. Mengurangi sampah organik

Menurut data dari katadata , ternyata sampah yang ada di Indonesia komposisi terbesar adalah sampah organik yang biasanya dari sisa bahan makanan, sayuran, buah dan daun kering. Dengan membuat rencana menu dan berbelanja sesuai kebutuhan, maka kita juga bisa mengurangi sampah organik ini. Oh, aniwei, sekarang di rumah kami ada lubang tanah untuk komposter, sehingga sisa potongan sayur, kulit buah dan biji – bijian bisa kami timbun dilubang itu. Praktis dan bikin tanahnya jadi subur lho.

4. Gizi Lebih Seimbang

Membuat rencana menu juga membantu kita menentukan porsi gizi yang baik untuk keluarga, terutama saya yang punya anak balita yang harus mendapatkan asupan gizi seimbang untuk tumbuh kembangnya. Tentu saja baik juga untuk saya dan suami yang ingin merawat keseimbangan kadar gula dan lemak dalam darah.

Lalu, bagaimana supaya rencana menu mingguan ini bisa berjalan dengan baik dan konsisten, serta tidak kewalahan dalam melaksanakannya? Berikut tips dari saya :

Buat Daftar Menu Andalan

Setiap keluarga pasti mempunyai menu makanan andalan, misalnya soto, sop, sayur bayam, begitu pula di keluarga saya. Puji Tuhan, Lukas tidak picky eater. Dia mau makan apa saja selama itu adalah masakan ibunya dan dia selalu melihat prosesnya, melihat saya mencuci sayur, menumis, mengulek bumbu, dia selalu ingin terlibat. Karena Lukas tidak picky eater, saya menjadi lebih mudah membuat menu, selama itu bukan makanan yang pedas, Lukas pasti mau makan. Kadang pak suami ada request juga pengen makan apa, nanti saya akan coba memasaknya di weekend.

Susunan Menu Bisa Diulang 4 Mingguan

Menu andalan yang sering saya masak ada sekitar 30 an jenis makanan. Dari 30 menu ini akan saya bagi menjadi 6 – 7 hari sehingga menemukan 4 minggu pengulangan. Jadi daripada saya pusing memikirkan menu baru setiap minggu, saya pilih untuk mengulang menu setiap 4 minggu. Menu yang butuh persiapan dan waktu memasak yang agak lama, akan saya taruh di sabtu dan minggu, karena saya libur jadi lebih santai. Ini juga trik, supaya gak ada keinginan untuk jajan diluar hehe..

Cek Isi Pantry, Sebelum Belanja Bahan

Ketika rencana menu sudah disusun, sebelum berbelanja, sebaiknya selalu cek isi pantry. Pantry disini adalah lemari atau tempat penyimpanan bahan makanan yang kering/kemasan/condiment seperti saus, kecap, tepung, garam, gula, minyak dll. Juga cek isi kulkas, siapa tahu masih ada bahan dari minggu lalu yang belum disentuh atau stok masih ada, contohnya kalau saya seringnya masih ada stok wortel, daun salam, daun jeruk, tomat dan cabe. Hal ini untuk mencegah double stok atau bahkan kelebihan bahan makanan.

Siapkan Lauk/Protein ‘Ready to Cook

Tapi maksudnya bukan makanan kemasan semacam frozen food yaa.. Ini menu lauk ‘ready to cook’ ala saya : Lauk diungkep , lauk dibacem, pepes tahu jamur, ikan dibumbu siap goreng. Jadi setiap pagi ketika menyiapkan bekal, saya tinggal memasukkan lauk ini ke dalam air fryer sementara sambil buat tumisan sayur. Clink! Bekal siap diangkut. Lauk ini juga kesukaan Lukas : ayam goreng atau tahu bacem.

Potong – potong bahan

Mempersiapkan bahan sayuran dengan dipotong – potong ini sebetulnya hanya berlaku untuk beberapa sayur saja. Seperti kacang – kacangan, wortel, buncis, dan sayuran berdaun. Sehingga nanti tinggal cemplungin aja ya kan. Untuk daging seperti ayam, daging sapi, ikan fillet, saya akan membaginya menjadi beberapa wadah sesuai porsi sekali masak dan disimpan di freezer. Jadi misalnya daging sapi per 500gr untuk sekali masak soto. 500 gr daging ayam untuk masak sop.

Sedia Bumbu Dasar

Ibu – ibu yang suka memasak pasti tahu jenis – jenis bumbu dasar seperti bumbu merah, bumbu putih, bumbu kuning. Inilah yang saya suka dari masakan Indonesia, satu bumbu dasar bisa untuk berbagai masakan. Mau masak balado terong? Pakai bumbu merah. Mau masak opor ayam? Pakai bumbu putih.

Oiya, saya juga selalu sedia sambal terasi atau sambal tomat. Karena masakan saya kebanyakan tidak pedas, menyesuaikan Lukas, jadi yang dewasa silahkan cocol sambel aja yah..

Masak Sekali Untuk Sehari

Karena saya ibu bekerja, maka saya memasak sekali saja untuk makan seharian. Jadi saya akan memasak dalam porsi banyak hehehe.. Hemat tenaga dan gas tentunya.

Membuat rencana menu makan mingguan menjadi salah satu bentuk kesadaran dalam konsumsi, baik konsumsi makanan, bahan bakar, waktu dan sumber pangan. Sebisa mungkin pilih bahan makanan lokal dan sesuai musim karena lebih murah dan tentu saja support petani lokal juga kan? Do Good Feel God ^^

Apakah teman – teman ada ide lain untuk membuat rencana menu mingguan menjadi lebih sederhana? Silahkan berbagi yaa..

Semoga memberikan inspirasi yaa..

Cheers ^^

Back to Top