5 Manfaat Memiliki Barang Secukupnya

Hi!

Sejak memutuskan untuk mengadopsi minimalisme saya juga menerapkan untuk bisa memiliki barang yang secukupnya. Meskipun saya tahu persis bahwa minimalisme bukan tentang jumlah barang, jumlah pakaian atau mungkin rumah tanpa furniture, namun saya setuju bahwa dengan memiliki barang yang cukup, hidup saya jadi lebih simple.

Apalagi sekarang saya sudah mulai Work From Office, jadi saya perlu membuat jadwal saya menjadi lebih sederhana dan bisa menyelesaikan semua pekerjaan rumah tangga.

Berikut adalah beberapa keuntungan ketika kita memiliki barang yang secukupnya, cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup dan membantu kita mencapai tujuan hidup.

  1. Tidak Butuh Banyak Waktu Untuk Membersihkan

Beberapa hari yang lalu saya baru saja mendonasikan sebuah rak buku dan sebuah TV semi rusak. Setelah semua barang itu keluar, rumah jadi lebih lapang dan mudah dibersihkan. Karena tidak ada lagi furniture atau perabotan yang tidak perlu atau tidak berfungsi, yang menjadi sarang debu di dalam rumah. Kenyataannya, semakin sedikit barang yang saya miliki, maka saya juga mempersingkat waktu beberes.

Contohnya seperti pakaian. Saya membatasi jumlah pakaian di dalam lemari saya, maksimal 5 pasang (atasan dan bawahan) untuk 5 hari kerja. Kemudian saya mencuci pakaian setiap hari (biasanya malam hari atau paginya), lalu ketika pakaian kering, saya akan menyeterikanya di pagi hari sebelum memasak. Karena pakaian saya sedikit, maka kegiatan saya mulai dari mencuci dan setrika ini, juga bisa lebih singkat.

2. Tidak Butuh Banyak Storage

Dulu saya punya kecenderungan, ketika lemari atau tempat penyimpanan sudah tidak muat, maka saya akan membeli kotak/storage baru. Jadi rumah saya seolah ‘tampak rapih’ padahal itu sekedar kedok saja haha.. Saya sadar bahwa itu mindest yang kurang tepat sodara. Jangan ditiru yak.

Jika storage atau lemari sudah tidak muat menyimpan barang, artinya kita sudah kebanyakan barang. Prinsip menyederhanakan hidup adalah memiliki barang yang cukup. Jadi, kurangi jumlah barangnya, bukan tambah storagenya. Jadi rumah kita bisa lebih lapang karena tidak banyak perabotan storage atau rak – rak untuk penyimpanan.

3. Tidak Butuh Tenaga Untuk Organizing (Menata)

Sudah pasti, ketika kita memiliki barang yang cukup, maka kita juga tidak perlu memberikan perhatian atau extra tenaga untuk menata dan beberes. Apalagi jika semua barang sudah punya rumahnya masing – masing. Namun ini juga harus dibuat kebiasaan untuk selalu mengembalikan barang ke tempat semula segera setelah selesai menggunakannya. Sesimpel menggulung kabel charger dan menyimpannya di laci meja kerja. Atau mengembalikan pulpen ke kotak pensil segera setelah menulis sesuatu.

Kalau kita tertib dan disiplin terhadap barang – barang milik sendiri, maka kita juga bisa mengurangi kehilangan barang, mencegah rumah berantakan, serta memperpanjang usia barang karena kita merawatnya dengan baik.

4. Tidak Terlalu Sering Decluttering

Salah satu mindset merawat minimalis adalah membeli dengan berkesadaran. Ketika kita membeli barang sesuai kebutuhan dan digunakan terus menerus, maka kita juga akan mengurangi kegiatan decluttering. Karena semua barang yang ada dirumah akan selalu dimanfaatkan. Decluttering yang terlalu sering juga kurang baik untuk lingkungan, karena kadang berakhir di tempat pembuangan yang tidak jelas pengolahannya.

Lagipula, dari pengalaman saya, decluttering itu melelahkan. Butuh waktu dan tenaga yang khusus dicurahkan untuk kegiatan tidak penting ini.

5. Memudahkan Mengambil Keputusan

Untuk bagian ini saya spesifik kepada sektor pakaian, sepatu, atau pilihan pasangan hidup?

Ibarat makan di warteg, semakin banyak pilihan sayur, maka kita makin bingung mau lauk sayur apa.Semakin banyak pakaian dan sepatu yang ada di dalam lemari kita, maka akan semakin sulit menentukan ‘pakai baju apa hari ini?’ pakai sepatu apa ? pakai lipstik warna apa? so takes time kan?

Semakin sedikit pilihan/variasi barang yang kita miliki, maka semakin mudah pula kita membuat keputusan. Sesimpel memilih warna lipstik ketika mau dandan, karena cuma punya 1 warna saja, maka ya dipakai aja yang warna itu.

Namun bukan berarti kita tidak boleh ada duplikasi barang. Sesungguhnya saya masih punya barang duplikasi atau punya 2 barang yang sama seperti panci : ketika saya memasak sayur bayam, kadang saya juga butuh panci lain untuk merebus air mandinya Lukas. Ya duplikasi kadang diperlukan untuk mempermudah dan mempersingkat pekerjaan.

Sebetunya tujuan memiliki barang yang cukup adalah untuk membuat hidup kita menjadi lebih sederhana dan selalu bersyukur atas apa yang sudah kita miliki saat ini. Bersyukur karena memiliki cukup.

Semoga memberikan inspirasi yaa..

Cheers ^^

Back to Top