Hi!
Sudah memasuki bulan kedua di tahun 2022, apakah sudah melakukan kebiasaan baik yang dapat meningkatkan kualitas hidup?
Berikut adalah lanjutan dari postingan sebelumnya ya, tentang beberapa kebiasaan baik yang mungkin perlu dipraktekan dalam kehidupan sehari – hari. Buat yang belum baca, cek disini ya.
6. Memasak Makanan Sendiri
Salah satu benefit yang sudah saya rasakan ketika menerapkan meal plan dan memasak makanan sendiri adalah hemat biaya, lebih sehat dan mengurangi food waste. Bagi saya, menyiapkan bahan dan mengolah makanan adalah salah satu bentuk rasa syukur karena telah diberikan rejeki pada hari ini. Saya belajar menikmati hidup yang penuh kesadaran.
Challenge : susun menu sederhana untuk masak seminggu, sop, sayur asem, sayur bayam dan rasakan perubahan dalam diri teman – teman.
7. Pilah Sampah di rumah
Saat ini gerakan less waste, zero waste, green living, sedang banyak terjadi diberbagai sudut daerah. Jika zero waste terasa ekstrem untuk dilakukan, mungkin kita bisa mulai mengurangi sampah kemasan, mengurangi belanja online (ehem..) dan mulai memilah sampah dari rumah tangga kita sendiri. Memilah sampah, bagi saya pribadi juga sebagai cara saya untuk mengevaluasi konsumsi dan kebiasaan belanja selama seminggu. Jika banyak sampah sisa makanan, artinya saya masak kebanyakan. Jika banyak kemasan plastik, artinya saya kebanyakan jajan snack.
Hidup serba praktis di era modern saat ini, membuat kita, manusia, menjadi lebih suka mendapatkan segala sesuatu secara cepat dan mudah. Terkadang gaya hidup semacam ini juga menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan karena kita jadi punya kebiasaan membuang sampah asal di tempatnya saja, tanpa memilahnya.
Challenge : coba pilah sampah menjadi 2 bagian : organik dan anorganik. kemudian setiap akhir minggu lakukan ‘trash audit’ untuk mengetahui apa saja yang masuk ke tempat pilahan sampah itu.
8. Mengembalikan Barang ke Rumahnya
Mungkin ini terdengar remeh, namun kebiasaan seperti ini, justru akan memberikan dampak luar biasa pada diri kita sendiri di kemudian hari. KIta jadi lebih tertib dan disiplin, tidak pernah kehilangan barang dan rumah kita lebih rapih tanpa kita perlu membereskan sering – sering. Ini juga salah cara untuk hidup berkesadaran, tidak terburu – buru dan tidak multitasking. Buat saya, ini juga cara saya memberikan contoh bada anak saya, supaya dia mempunyai kebiasaan baik sedari kecil dan merawat barang – barang yang dia miliki.
Challenge : setiap kali bangun tidur, segera rapihkan tempat tidur. Setiap kali selesai men-charge laptop dan handphone, segera cabut colokannya, gulung kabelnya dan simpan di laci atau box.
9. Batasi Screen Time
Saya menyadari bahwa teknologi serba digital ini, membuat kita tidak pernah lepas dari yang namanya layar handphone, laptop dan televisi. Tujuan membatasi screen time ini adalah supaya kita ‘being human’. Dialog dengan manusia. Ada banyak hal yang bisa dilakukan tanpa layar digital. Membaca buku, jalan kaki keliling kompleks, bersepeda, meditasi atau bercocok tanam.
Membatasi screen time juga salah satu cara untuk detox digital. supaya kita gak kebanyakan gosip atau ghibah gara – gara lihat postingan temen di sosmed.
Challenge : coba matikan notifikasi hal – hal remeh di handphone (kecuali fitur pesan dan telepon) selama weekend. Atau aktifkan ‘do not disturb’ setelah jam 5 sore
10. Melacak Pengeluaran
Seperti halnya memilah sampah, menurut saya, melacak pengeluaran uang kita setiap hari adalah kebiasaan baik yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup. Apalagi kalau diantara teman – teman ada yang mempunyai tujuan keuangan tertentu. Mengapa melacak pengeluaran ini penting? Dari pengalaman saya pribadi, catatan pengeluaran ini bukan sekedar angka, namun juga penanda kebiasaan konsumsi saya. Apakah kebanyakan jajan online? Impulse buying? Dan apakah ada yang keluar budget? Sehingga di minggu berikutnya saya akan lebih mindful lagi dalam berbelanja.
Challenge : catat setiap belanja atau jajan harian kita di handphone, kemudian kalkulasikan setiap minggunya. Berapa banyak uang yang terpakai untuk hal – hal yang ‘gak penting’?
Dari semua kebiasaan sederhana yang saya sampaikan, jika dirangkum, ternyata memberikan satu kesimpulan, bahwa hidup secara bijak dan berkesadaran itu tidak sulit. Namun harus dibangun dari diri kita sendiri.
Semoga memberikan inspirasi yaa…
Cheers ^^