Simple Food Preparation

Hi!

Sebelumnya saya menulis tentang Meal Plan atau bahasa sederhananya adalah merencanakan menu makanan di keluarga. Apa saja manfaat membuat meal plan dan bagaimana tips dan trik menyiapkan bahan – bahannya. Bahasa kerennya adalah food preparation.

Food preparation sendiri mencakup berbagai macam kegiatan, mulai dari menanam sayuran, panen, distribusi, teknik penyimpanan (diasinkan, fermentasi, dibekukan), teknik memasak sampai pada akhirnya tersaji di meja makan dan siap disantap.

Pertama kali melakukan food prep, saya banyak trial error juga. Masih suka ada sayuran yang busuk dan layu sebelum dimasak, ada juga yang udah keburu basi. Padalah sudah masuk di kulkas. Hal ini juga yang membuat saya sebelumnya memilih untuk berbelanja setiap 2-3 hari sekali, supaya tidak gampang busuk. Tapi ada juga ibu – ibu yang memilih belanja secara harian.

Saya belajar dari banyak referensi lalu dikombinasikan dengan praktek sendiri dirumah, disesuaikan dengan kebiasaan menu keluarga. Karena membahas makanan itu artinya membahas kultur atau budaya. Saya dan pak suami adalah orang Jawa, jadi selera makanan kurang lebih sama, walaupun kalau suami saya lebih kental ke makanan Jawa Timur (karena mamah mertua saya orang Jawa Timur). Persamaan/perbedaan kultur dan selera makanan dalam keluarga ini juga mempengaruhi rencana menu makanan sehari – hari.

Berikut adalah cara saya melakukan food prep untuk menu makanan sehari – hari dalam keluarga. Menurut saya, cara seperti ini sudah cukup ideal untuk pola makan keluarga saya. Food preparation yang akan saya bahas disini adalah skala rumah tangga yang punya kulkas. Hehe..

Section Sayuran

Food Prep Sayuran by BWL

Sayuran berdaun seperti Bayam, kangkung, daun singkong, biasanya akan saya petikin daunnya lalu disimpan di dalam kotak makanan. Daun – daun ini tidak saya cuci. Mungkin beberapa food prep ada yang menyarankan dicuci dulu lalu dikeringkan. Namun saya pernah mencobanya dan gagal hehehe.. karena kurang tiris menghilangkan airnya. Kadang sayur berdaun suka ada airnya sedikit, biasanya akan saya lap pakai kain bersih. Beberapa sayur tidak beri alas tissue di kotaknya, karena dari pengalaman juga, tanpa alas tissue pun, daun tetap baik asalkan benar – benar kering.

Saya juga menyiapkan paket masak, contohnya menu sayur asem, biasanya saya paketkan jadi satu kotak yang isinya labu, daun melinjo, buah melinjo, kacang panjang dan jagung. Jadi nanti ketika masak, tinggal potong dan cemplungin aja.

Menyimpan tauge bisa direndam dalam air dingin dan airnya diganti setiap 2 hari sekali, sampai tiba saatnya tauge itu dimasak. Kemudian untuk wortel, beberapa ada yang menyarankan jika sudah dipotong potong, direndam dalam air dan masukkan ke dalam kulkas, namun airnya harus diganti setiap hari. Saya tidak pakai metode ini karena suka lupa ganti air setiap hari. Hehe..Lagipula, wortel termasuk bahan makanan yang awet lama di kulkas tanpa treatment khusus.

Section Ayam & Protein Nabati

Food prep Lauk Pauk by BWL

Bagian daging ayam dan protein nabati , saya akan langsung mengolahnya dihari yang sama ketika belanja. Saya sering ceritakan bagaimana saya sangat mengandalkan membuat lauk dengan cara ungkep atau bacem. Mengolah lauk semacam ini berguna bagi ibu – ibu bekerja seperti saya, yang waktunya sedikit di pagi hari untuk menyiapkan makanan sebelum berangkat kantor. Karena biasanya saya belanja di hari sabtu, maka ayam, tahu dan tempe akan langsung saya masak. Karena sesungguhnya, saya suka eneg sama bau ayam mentah huhehehe.. Kadang saya juga bikin pepes tahu kalau bosan dengan baceman.

Jika saya mau memasak sop ayam, maka ayamnya akan saya pisahkan di kotak lain sesuai porsi masak. Ayam dicuci dulu, kemudian diberi irisan jeruk nipis supaya tidak amis.

Section Daging & Ikan

Daging & Ikan prep by BWL

Untuk daging sapi dan ikan, saya akan membelinya sekali untuk stok sebulan makan. Jadwal menu setiap minggu akan selalu ada ikan sekali dan daging sapi sekali. Cara saya menyimpannya adalah dengan membagi sesuai prorsi masak. Contohnya daging sapi akan saya bagi per 500 gram untuk sekali masak. Daging tidak pernah saya cuci lebih dulu, jadi langsung saya masukkan ke kotak lalu disimpan di freezer.

Kalau ikan, seringnya saya beli dori fillet atau ikan lele. Dori fillet biasanya untuk Lukas, karena dia suka banget sama dori tepung. Dori akan saya potong – potong dan dipisahkan sesuai porsi masak. Untuk lele, dibersihkan dulu jeroannya, lalu biasanya akan langsung dibumbui dan tinggal disimpan di freezer. Biasanya akan tahan sampai 2 minggu.

Tujuan memisahkan daging sesuai porsi masak adalah untuk menghindari proses defrost yang kadang menurunkan kualitas kesegarannya di kemudian hari. Jadi kalau sudah dipisah sesuai porsi masak, yang di-defrost ya daging yang akan dimasak itu saja.

Section Bumbu dan Rempah

Bumbu masak dasar seperti bawang merah, bawang putih bisa dikupasin lebih dulu lalu disimpan salam kulkas di kotak terpisah ya, antara merah dan putih, soalnya nanti berantem (cerita rakyat maksudnya..). Tapi ya memang betul harus dipisahkan, karena kedua bawang ini mengeluarkan senyawa kimia yang berbeda dan keduanya bisa saling membusukkan (trust me,, i’m a bachelor in Biology haha..)

Untuk empon – empon (lengkuas, kunyit, jahe) bisa dibungkus kertas dengan rapat lalu disimpan di freezer. Agak aneh metodenya ya? Tapi berhasil sih kalau di saya. Jadi saya akan potong – potong sesuai kebutuhan masak. Karena kadang kalau disimpan di kulkas bawah (pintu) itu suka kering dan kisut hihi..

Cabe – cabean (eee…) ya rawit, ya keriting, disimpan dalam box yang dialasi tissue. Sebaiknya tidak usah dicuci, karena kalau tidak kering banget bisa cepat busuk.

Melakukan food prep kadang terasa berat, saya sendiri waktu awal – awal melakukannya juga begitu. Namun lama kelamaan terbiasa juga. Biasanya saya melakukan food prep setiap sabtu pagi dan butuh waktu sekitar 1 jam untuk memetik daun, memotong sayuran dan membagi daging sesuai porsi. Kemudian 2 jam disiang hari akan saya gunakan untuk mengolah lauk ungkep dan bacem. Tapii.. dengan adanya food prep ini saya hanya butuh waktu maksimal 30 menit untuk memasak di pagi hari pas weekdays. Oke juga kan?

Kemudian, untuk masakan yang tingkat kesulitannya agak medium seperti sop Iga, soto daging, rawon akan saya jadwalkan di weekend, karena butuh waktu yang agak lama untuk persiapannya. Kalau weekend kan saya lebih santai karena gak ke kantor.

Food prep butuh latihan dan uji coba, dalam prosesnya mungkin menemukan kegagalan. Sama seperti saya dulu, kadang ada yang busuk, ada yang basi.

Oiya, food prep juga membutuhkan kebersihan dan perilaku yang apik. Untuk menghindari cross contamination antara daging ke sayur dan sebaliknya, dimana jika hal tersebut terjadi, kadang bikin gampang busuk dan basi. Tips dari saya : food prep sayur lebih dulu, kemudian pisau dan talenan dicuci dan dikeringkan, baru food prep daging dan ikan. Lalu permukaan meja untuk food prep juga dibersihkan setiap berganti jenis ahan. Tapi silahkan dicoba mana yang paling ideal untuk masing – masing.

Tips dari saya supaya konsisten membuat meal plan dan food prep adalah selalu mempunyai pikiran positif bahwa kita jadi lebih hemat uang belanja dan waktu, konsumsi makanan sehat dan bahagia bisa mencintai keluarga lewat masakan sendiri.

Semoga memberikan inspirasi yaa…

Cheers ^^

Referensi :

Materi suplemen Gemari Pratama Batch 5

https://www.grid.id/read/04204255/inilah-cara-benar-membuat-food-preparation-agar-bahan-makanan-tak-cepat-busuk?page=2

https://kumparan.com/kumparanfood/mengenal-food-preparation-metode-menyiapkan-bahan-makanan-selama-seminggu-1vioF17jCxr/full

Back to Top